I.       Masalah :

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang menampung dan melatih peserta didik untuk membekali mereka dengan kemampuan, kecerdasan, dan keterampilan. Proses pendidikan membutuhkan koordinasi dan bimbingan yang terarah. Agar siswa dapat mencapai prestasi akademik yang maksimal, sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan

Ketika mengembangkan siswa di sekolah, banyak program dioperasikan untuk mendukung proses pendidikan, dan proses pendidikan dapat mengambil inisiatif dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta memperoleh pengetahuan yang lebih maju. Salah satu wadah untuk mengembangkan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan yang dilakukan diluar jam wajib atau sepulang sekolah. Melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler, diharapkan siswa dapat mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya

Upaya peningkatan proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan usaha  Selain itu, kreativitas guru dan siswa mendorong kemajuan itu.  Adanya perubahan sistem atau metode yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran.  Belajar juga membutuhkan motivasi dan dorongan dari guru 

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang menunjang tumbuh kembang peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minatnya melalui kegiatan yang diselenggarakan secara khusus oleh pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten dan berkualitas di sekolah.

Sekolah mendidik siswa berdasarkan kurikulum yang merupakan bahan ajar. Kegiatan ekstrakurikuler juga diberikan berdasarkan kurikulum pelajaran dan referensi. Dengan dilaksanakannya kegiatan ekstrakurikuler diharapkan meningkatkan  motivasi, minat, kemampuan, dan prestasi siswa. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler ini  diharapkan dapat memperluas wawasan siswa baik dalam sains maupun dalam berorganisasi. Menurut Depdiknas (2003: 16) ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan untuk memenuhi tuntutan penguasaan bahan kajian dan pelajaran dengan alokasi waktu yang diatur secara tersendiri berdasarkan kebutuhan.

 

Berdasarkan hasil pengamatan dan laporan hasil belajar siswa SD Neegri 10 Pendopo yang menjadi rendahnya prestasi siswa adalah : dalam kegiatan pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah dan belum menggunakan media pembelajaran, sehingga membuat siswa merasa bosan dan malas untuk mengikuti pembelajaran. Siswa hanya diam dan tidak punya motivasi untuk mengeikuti pembelajaran, untuk  bertanya atau mengeluarkan pendapatnya. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada ad di SD Negeri 10 Pendopo pun belum berjalan maksimal. Banayak siswa yang tidak ikut kegiatan ekstrakurikuler.

Adapun kegiatan ekstrakurikuler di SD Negeri 10 Pendopo diantaranya adalah kegiatan ekstrakurikuler Kesenian, Olah Raga, Baca Tulis Al-Qur’an, dan Pramuka. Hampir semua minat siswa dapat digunakan sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler. Diharapkan hasil yang dicapai siswa setelah megikuti kegiatan ekstrakurikuler sangat berdampak pada motivasi, minat, dan prestasi belajar siswa di kelas. 

Berdasarkan latar belakang belakang masalah  tersebut maka yang menjadi identifikasi masalah di SD Negeri 10 Pendopo adalah :

1.      Kurangya pemahaman guru terhadap strategi pembelajaran

2.      Pemanfaatan media pembelajaran kurang maksimal

3.      Rendahnya motivasi belajar siswa.

4.      Keterlibatan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sangat rendah.

 

II.    Strategi dan Langkah Mengatasi Masalah

Untuk memotivasi siswa dalam belajar, kita perlu menemukan beberapa solusi. Guru perlu mengembangkan lebih banyak variasi pendekatan dan metode untuk mengatasi berbagai kesulitan siswa, seperti kebosanan, kebosanan, kemungkinan orang tua tidak memiliki motivasi orang tua untuk mendukung anaknya, atau faktor lingkungan yang kurang mendukung. ada. Oleh karena itu, guru perlu mencari strategi dan inisiatif untuk membantu siswa menjadi tertarik dan bersemangat terhadap proses pendidikan dan pembelajaran.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan penerapan fungsi pendidikan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab”

 Langkah awal yang dilakukan Kepala SD Negeri 10 Pendopo Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan adalah introspeksi diri. Dari hasil introspeksi diri tersebut diketahui bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan selama ini masih bersifat diktator. Dalam gaya ini, guru dan siswa tidak kreatif dan inovatif dalam proses belajar. Guru dan siswa cenderung menunggu instruksi untuk memecahkan masalah pembelajaran. Kemudian kepala sekolah merubah gaya kepemimpinan menjadi demokratis.

Untuk mengatasi masalah rendahnya pemahaman guru tentang model-model pembelajaran, pemanfaatan media pembelajaarn yang belum maksimal,rendahnya motivasi belajar, minat dan prestasi belajar siswa, serta keterlibatan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sangat rendah tersebut. Kepala Sekolah, Guru,  Tenaga Kependidikan, dan Komite mengadakan diskusi atau rapat guna membahas strategi yang tepat untuk penyelesaian masalah tersebut.

Adapun hasil diskusi atau rapat tersebut dihasilkan beberapa strategi untuk mengatasi permasalahan diatas  yaitu :

1.    Setiap minggu ke empat setiap bulannya guru mengikuti KKG

2.    Mendata dan melibatkan semua siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sesuai bakat dan minatnya.

3.    Menentukan guru pembimbing ekstrakurikuler yang berkompeten

4.    Membuat program dan menentukan jenis ekstrakuler  

5.    Memberikan apresiasi berupa hadiah atau pengharagaan bagi siswa dan guru yang berprestasi.

Penjabaran dari strategi diatas adalah :

1.      Untuk meningkatkan pemahaman guru dalam penggunaan model-model pembelajaran dan pemanfaatan media pembelajaran yang maksimal, pada minggu ke empat setiap bulannya guru-guru SDN 10 Pendopo mengikuti  KKG di kecamatan, mengikuti pelatihan, belajar mandiri contoh belajar dengan pemnfaatan  media sosial contohnya Google dan You Tube.

2.      Setiap wali kelas harus mendata siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ada dan disesuaikan dengan minat dan bakat siswa. Setiap siswa hanya boleh mengikuti 1 jenis kegiatan ekstrakurikuler.

3.      Menentukan guru pembimbing untuk kegiatan ekstrakurikuler yang berkompeten di bidangnya.

4.      Membuat program dan jadwal pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. Program kegiatan ekstrakurikuler di SDN 10 Pendopo. Jenis kegiatan ekstrakurikuler yang akan dilaksanakan di SDN 10 Pendopo yaitu :

1)      Kegiatan ekstrakurikuler Kesenian

2)      Kegiatan ekstrakurikuler Olah Raga

3)      Kegiatan ekstrakurikuler BTA

4)      Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

Pelaksanaan kegiatan  setiap jenis kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan satu minggu satu kegiatan. Untuk jadwal pelaksanaan bersifat tentatif disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah.

5.      Memberikan apresiasi atau hadiah/penghargaan pada siswa dan guru yang berprestasi. Misalnya pemberian sertifikat dan hadiah ala kadarnya. Sesuai dengan kemampuan Dana sekolah.

 

 

III. Hasil

1.      Melalui  diskusi dan komunikasi yang baik dengan komite sekolah maka konsekuensinya dari kegiatan tersebut semua  program sekolah mendapat dukungan baik dari komite sekolah, orang tua siswa dan pengawas.

Gambar 1. Kegiatan Rapat bersama guru dan komite dalam pembahasan peningkatan motivasi dan minat siswa dalam belajar dan kegiatan ekstrakurikuler

 

2.      Melalui kegiatan KKG  yang diadakan setiap akhir bulan maka kesadaran guru meningkat akan pentingnya pemahaman model-model pembelajaran dan penggunakan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran yang berhubungan dengan motivasi dan semangat siswa dalam belajar

Gambar 2. Kegiatan KKG untuk memperdalam pengetahuan tentang  model-model pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran

Melalui kegiatan KKG guru-guru sudah memahami dan menerapkan pembelajaran yang menggunakan metode bervariasi, dan penggunaan media pembelajaarn. Sehingga pembelajaran pun menjadi lebih menyenangkan, motivasi siswa meningkat dan hasil belajar pun meningkat.

Gambar 3.Kegiatam pembelajarann tidak meggunakan media pembelajaran

Gambar 4. Pemanfaatan Media Pembelajaarn dalam pembelajaran

3.      Dengan mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler kesenian motivasi siswa dalam kegiatan pembelaajaran meningkat, siswa menjadi antusias dalam pembelajaran dan prestasi pun meningkat terbukti dengan mendapatkan Juara 1 di kecamatan pada lomba seni tari

Gambar 5. Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa

4.      Dengan Kegiatan Ekstrakurikuler Olah Raga dapat meningkatkan aktivitas fisik bagi siswa, menyehatkan tubuh siswa, membentuk kepribadian siswa, mengembangkan kemampuan sosialisasi siswa, meningkatkan  motivasi belajar, meningkatkan prestasi, dan  meningkatkan  rasa percaya diri.

Gambar 6. Kegiatan Ekstrakurikuler Olah Raga mampu meningkat motivasi dan rasa percaya diri bagi siswa

 

5.      Kegiatan Ekstrakurikuler Baca Tulis AL-Qur’an selain meningkatkan motivasi belajar dan meningkat prestasi, kegiatan ekstrakurikuler BTA juga sebagai pengantar dalam mempelajari AL-Qur’an, sebagai penguat mata pelajaran PAI, menambah keterampilan membaca dan menulis AL-Qur’an, dan sebagai pelindung diri serta penyejuk hati.

Gambar 7. Kegiatan Ekstrakurikuler Baca Tulis AL-Qur’an

6.      Dalam pelaksanaanya kegiatan Pramuka banyak dilakukan di luar lingkungan sekolah. Aktivitasnya pun dikemas dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah serta praktis. Pramuka tak hanya sekadar ekstrakurikuler dengan beragam kegiatan yang menyenangkan saja. Lebih dari itu, ikut gerakan pramuka juga punya meningkatkan kemandiri pada siswa, meningkatkan disiplin, membangun karakter gotong royong, meningkatkan rasa peduli, mencintai lingkungan, belajar bekerjasama, dan melatih kepemimpinan.

Gambar 8. Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

7.      Dari semua kegiatan ekstrakurikuler terbukti berhasil meningkat motivasi belajar dan meningkatkan prestasi siswa. Kesadaran akan pemahaman pentingnya Literasi pun meningkat.

Gambar 9. Meningkatnya motivasi siswa dalam membaca

IV. Faktor Pendukung

Adapun faktor pendukung keberhasilan dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar  melalui kegiatan Ekstrakurikuler yaitu :

1.      Kepala Sekolah selalu memberikan arahan dan memantau pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler sehingga Impelementasi kegiatan ekstrakurikuler terlaksana dengan baik

2.      Kemampuan Pembimbing  Ekstrakurikuler dalam menyusun program, melaksanakan program, melakukan evaluasi dan memantau kemajuan kegiatan ekstrakurikuler sangat maksimal sehingga siswa merasa senang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

3.      Keterlibatan Pengawas Sekolah dalam memantau melakukan pengawasan  dan pembinaan terhadap peningkatan mutu dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah binaannya.

4.      Dukungan Komite Sekolah yang mengawal dalam peningkatan mutu dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, dan menjembatani aspirasi orang tua dan masyarakat terkait kegiatan ekstrakurikuler.

V.    Faktor Penghambat

Sedangkan faktor penghambat keberhasilan implementasi kegiatan ekstrakurikuler antara lain :

1.      Sarana dan prasarana untuk kegiatan ekstrakurikuler belum maksimal

2.      Alokasi waktu yang dijadwalkan terkadang berubah karna ada kegiatan lain

3.      Minimnya dana untuk kegiatan ekstrakurikuler.

VI. Kesimpulan

Kegiatan ekstrakurikuler memberikan kontribusi yang sangat penting bagi dunia pendidikan karena bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa untuk mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuannya di berbagai bidang di luar kelas dan untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

VII.                      Daftar Pustaka

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Sekolah Dasar, Jakarta: Depdiknas.

Djafar, N. (2008). Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pesantrn Al-Khaerat. Jurnal Inovasi Volume 5 ISSN 1693-9034. Diakses pada tanggal 25 Nopember 2021

Inriyani, (2017). Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler terhadap Prestasi Belajar IPS melalui Motivasi. Diunduh 25 Nopember 2021 dari http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/57150

Sartika, Rina. (2015). Hubungan Motivasi Belajar dan Keaktifam dalam Kegiatan Ekstrakurikuler terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMAN 10 Padang. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaarn Volume 3.  Diakses pada tanggal 24 Nopember 2021.

Sinulingga, Rudi Salam. (2020). Gaya-gaya Kepemimpinan. Diunduh 24 Desember 2021 dari https://www.kompasiana.com/rudisalamsinulingga/54f79ceca33311df1d8b4583/gayagaya-kepemimpinan

Sudrajat, Akhmad. (2010). 18 Cara Meningkatkan Motivasi Belaajr Siswa. Diunduh 25 Nopember 2021 dari https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/09/11/tips-memotivasi-siswa-untuk-belajar/